Rabu, 16 Januari 2013

PENETAPAN KADAR SULFAT


PERCOBAAN VI
PENETAPAN KADAR SULFAT

I.                   Tujuan
         Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu untuk menentukan kadar sulfat pada sampel air.

II.                Dasar Teori
Sulfat didalam lingkungan (air) dapat berada secara ilmiah dan atau dari aktivitas manusia, misalnya dari limbah industry dan limbah laboratorium. Secara ilmiah sulfat biasanya berasal dari pelarutan mineral yang mengandung S, misalnya gips (CaSO4.2H2O) dan kalsium sufat anhidrat ( CaSO4). Selain itu dapat juga berasal dari oksidasi senyawa organik yang mengandung sulfat adalah antara lain industri kertas,tekstil dan industri logam . Ion sulfat merupakan sejenis ion padatan dengan rumus empiris SO4 dengan massa molekul 96.06 satuan massa atom. Sulfat terdiri atom pusat sulfur dikelilingi oleh empat atom oksigen dalam susunan tetrahidron ion sulfat bermuatan dua negatif dan merupakan basa konjugat ion hidrogen sulfat (bisulfit) H2SO4-  yaitu bes konjugat asam sulfat H2SO4 terdapat sulfat organik seperti dimetil sulfat yang merupakan senyawa kovalen dengan rumus (CH3O)2SO2 dan merupakan ester asam  sulfat  (Anonim, 2011)
          Ion sulfat adalah salah satu anion utama yang muncul di air alami atau alam. Sulfat adalah salah satu ion penting dalam ketersediaan air karena efek pentingnya bagi manusia saat ketersediaannya dalam jumlah besar. Untuk hal sulfat direkomendasikan batas maksimal sulfat dalam air sekitar 250 mg/l untuk air yang dikonsumsi manusia Sulfat dikenal sangat larut dalam air kecuali di dalam Kalsium Sulfat, Stronsium Sulfat. BariumSulfat sangat berguna dalam proses gravimetri sulfat. Penambahan Barium Klorida  pada suatu larutan yang mengandung ion sulfat. Kelihatan endapan putih, yaitu barium sulfat yang menunjukkan adanya anion sulfat. Ion sulfat bisa menjadi ligan yang menghubungkan mana-mana satu dengan oksigen (monodentant) dan dua oksigen sebagai kelat atau jembatan (Jakaoktasano, 2012)
          Contoh dari Sulfat antara lain: senyawanya H2SO4 (asam sulfat). Senyawa sulfat mudah dijumpai di alam, seperti dalam air hujan. Senyawa sulfat juga berasal dari hasil buangan pabrik (limbah) kertas, tekstil (karena proses pembuatannya atau pewarnaan memakai asam sulfat) dan industri lainnya  Sulfat cukup sulit dihilangkan dari air, karena sifat sulfat yang sempurna larut dalam air, sehingga untuk memisahkannya harus memakai membran elektrodialisis. Cara untuk mendeteksi kandungan sulfat dalam air dapat dilakukan dengan mempergunakan alat spektrofotometer (uji kuantitatif). Pengujian dengan spektrofotometer akan mengukur absorban larutan melalui instensitas warna larutan. Oleh karena itu, sampel yang akan digunakan harus jernih agar tidak mengganggu proses pembacaan absorban pada spektrofotometer.
Ciri dari sulfat, yaitu
1.   Kebanyakan sulfat sangat larut dalam air, kecuali Kalsium Sulfat, Stronsium Sulfat, danBarium Sulfat. Barium Sulfat yang sangat berguna dalam analisis gravimetri sulfat dengan panambahan Barium Klorida pada suatu larutan yang mengandung ion sulfat. Kelihatan endapan putih, yaitu Barium Sulfat menunjukkan adanya anion sulfat;
2.   Ion sulfat bias menjadi satu ligan, menghubungkan satu dengan oksigen (mono dentat) atau dua oksigen sebagai kelas atau jembatan;
3.   Sulfat berwujud sebagai zat mikroskopik (aerosol) yang merupakan dari hasil pembakaran bahan bakar fosil dan biomassa. Zat yang dihasilkan menambahkan keasaman atmosfer dan mengakibatkan hujan asam.
Dampak yang ditimbulkan oleh Sulfat
Konsentrasi maksimum yang masih diperbolehkan dalam air 250 mg/l. MenyebabkanLaxative apabila kadarnya berupa Magnesium dan Sodiums. Senyawa sulfat bersifat iritasi pada saluran pencernaan (saluran gastro intestinal), apabila dalam bentuk campuran Magnesium atau Natrium pada dosis yang tidak sesuai aturan. Sebagai contoh bentuk Magnesium Sulfat yang biasa ditambahkan ke dalam air minurn untuk membantu pengendapan (penjernihan air) setelah penambahan Klorin
(Anonim, 2011).




















III.             Alat dan Bahan
         Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu :
A.    Alat
1.      Pipet tetes
2.      Gelas kimia 100 ml
3.      Gelas ukur  25 ml
4.      Oven
5.      Labu ukur 100 ml dan 25 ml
6.      Batang pengaduk
7.      Penangas listrik
8.      Corong
9.      Kaca arloji
10.  Stopwatch
11.  Botol semprot
B.     Bahan
1.      Larutan BaCl2 1 %
2.      Larutan HCl pekat
3.      Sampel air laut talise
4.      Sampel air galon tondo omizu 3
5.      Sampel air sumur poboya
6.      Sampel sulfat
7.      Aquades yang mengandung HCl
8.      Kertas saring.





IV.             Prosedur Kerja
          Adapun prosedur kerja pada percobaan ini yaitu :
A.    Pembuatan larutan BaCl2 1 %
1.      Menimbang 2,5 gram padatan BaCl2.6H2O kemudian memasukkannya ke dalam gelas kimia dan melarutkannya dengan menggunakan aquades dan larutannya menjadi keruh.
2.      Memasukkan larutan tersebut ke dalam labu ukur dan setelah itu mengencerkannya sampai 250 ml larutannya menjadi keruh.
3.      Mengaring larutan tersebut ke dalam botol larutannya menjadi bening.
4.      Mengulangi langkah 1-3 untuk volume 100 ml.
B.     Untuk sampel air
1.      Memasukkan 25 ml sampel air galon tondo ke dalam gelas kimia lalu menambahkan 1 ml HCl pekat kemudian mendidihkannya.
2.      Menambahkan 100 ml BaCl2 1 % .
3.      Memanaskan campuran larutan tersebut di atas penangas listrik selama 30 menit.
4.      Mendinginkan campuran larutan tersebut beberapa menit kemudian menyaringnya dengan kertas saring.
5.      Mencuci endapan dengan air panas yang mengandung HCl hingga saringan tidak mengandung barium lagi.
6.      Mengeringkan endapan tersebut ke dalam oven, kemudian mendinginkan selama beberapa menit setelah itu menimbangnya di atas neraca digital.
7.      Mengulangi langkah 2-6 untuk sampel air sumur poboya, air laut tondo dan sampel sulfat.



V.                Skema Kerja
1.      Pembuatan larutan BaCl2 1 %
Ø  Volume 250 ml
Timbang 2,5 gram padatan BaCl2.6H2O



 


                                                                    Memasukkan ke dalam gelas kimia
                                                                    Dan larutkan dengan aquades
Larutan keruh
                                  
Larutan keruh
                                                                   Memasukkan ke dalam labu ukur dan  encerkan sampai 250 ml
 

Saring larutan tersebut ke dalam botol
Larutan bening
 


Ø  Volume 100 ml
Timbang 2,5 gram padatan BaCl2.6H2O
 


Memasukkan ke dalam gelas kimia
Larutan keruh
Dan larutkan dengan aquades
 

Larutan keruh
Memasukkan ke dalam labu ukur dan encerkan sampai 100 ml.

Larutan bening
Saring larutan ke dalam botol






2.      Untuk sampel
Sampel air
Sampel air
Air galon
Sulfat 
Air laut
Air sumur
 



Air galon                                 sulfat                        laut                     sumur
      + 1 ml HCl pekat                     + 1 ml HCl                + HCl pekat                 HCl pekat
        Dan didihkan                          dan didihkan                 dan didihkan             dan didihkan
Larutan bening 
Larutan   bening
Larutan bening
Larutan bening
 

Larutan bening                    
 

      100 ml BaCl2 1%                    100 ml BaCl2 1%         100 ml BaCl2 1%      100 ml
      Dan panaskan                          dan panaskan                 dan panaskan           BaCl2 1%
                                                                                                                             Dan panaskan
Larutan keruh
Larutan keruh
Larutan keruh 
Larutan keruh
 



          Disaring                                 disaring                         disaring                       disaring
residu
residu
 filtrat
residu
filtrat
residu
filtrat
filtrat
 


Filtrate        residu        filtrate      residu              filtrat      residu
 

                Dicuci                               dicuci                           dicuci                         dicuci
                Dengan                             dengan                         dengan                        dengan
                Aquades                           aquades                         aquades                      aquades
                Yang                                 yang                              yang                          yang
                Mengandung                   mengandung                  mengandung              mengandung 
                HCl                                    HCl                              HCl                              HCl
endapan
endapan
endapan
endapan
 

                                  
 

                Pijarkan                          pijarkan                             pijarkan                    pijarkan
                Dikeringkan                   dikeringkan                       dikeringkan              dikeringkan
                Dalam oven                   dalam oven                        dalam oven               dalam oven
                Dan ditimbang               dan ditimbang                  dan ditimbang           dan ditimbang 
0,02 gram
0,42 gram
0,63 gram
0,04 gram
                     
                                                                                                                     



VI.              Hasil Pengamatan

Ø  Pembuatan larutan BaCl2 1%
No
1.

2.

3.
Perlakuan
meninbang 2,5 gram  dan 1 gram padatan BaCl2.6H2O
melarutkannya dengan aquades

mengencerkannya sampai 250 ml dan 100 ml, setelah diencerkan kemudian disaring dengan kertas saring
Hasil
# Kristal berwarna putih

# Kristal larut dan larutannya berwarna bening
# Larutan berwarna keruh

Ø  Untuk sampel air dan blanko
No
1.










2.










3.









4.

Perlakuan
Air galon tondo
# mengambil 25 ml sampel air galon tondo + 1 ml HCl pekat ( didihkan)
  + 100 ml BaCl2 diaduk + dipanaskan sampai 30 menit
# menyaring  + mencuci dengan air panas yang mengandung HCl
#memijarkan dalam kaca arloji + dikeringkan dalam oven + ditimbang
Sampel air sumur poboya
# mengambil 25 ml sampel air sumur poboya + 1 ml HCl pekat ( didihkan)
  + 100 ml BaCl2 diaduk + dipanaskan sampai 30 menit
# menyaring  + mencuci dengan air panas yang mengandung HCl
#memijarkan dalam kaca arloji + dikeringkan dalam oven + ditimbang
Sampel air laut talise
# mengambil 25 ml sampel air laut talise + 1 ml HCl pekat ( didihkan)
  + 100 ml BaCl2 diaduk + dipanaskan sampai 30 menit
# menyaring  + mencuci dengan air panas yang mengandung HCl
#memijarkan dalam kaca arloji + dikeringkan dalam oven + ditimbang
Sampel sulfat
# mengambil 25 ml sampel sulfat  + 1 ml HCl pekat ( didihkan)
  + 100 ml BaCl2 diaduk + dipanaskan sampai 30 menit
# menyaring  + mencuci dengan air panas yang mengandung HCl
#memijarkan dalam kaca arloji + dikeringkan dalam oven + ditimbang

Hasil

# larutan berwarna bening


# larutan berwarna keruh

# terbentuk endapan

#terbentuk Kristal dan beratnya 0,04 gram


# larutan berwarna bening


# larutan berwarna keruh

# terbentuk endapan

#terbentuk Kristal dan beratnya 0,02 gram


# larutan berwarna bening


# larutan berwarna keruh

# terbentuk endapan

#terbentuk Kristal dan beratnya 0,42 gram

# larutan berwarna bening

# larutan berwarna keruh

# terbentuk endapan

#terbentuk Kristal dan beratnya 0,63  gram






























VII.          Persamaan reaksi
1.      SO42-(aq) + 2 HCl(aq)            H2SO4(aq) + 2 Cl-(aq)
2.      H2SO4(aq) + BaCl2(aq)         BaSO4(s)  +  2 HCl(aq)
3.      BaSO4(s)  + H2O + Cl-        BaCl2(s)  + SO42-(aq)  + H2O(aq)


VIII.       Perhitungan
         Kadar sulfat    =  1000  x mg endapan x 0,4115 mg/L
                                       25
a.       Untuk sampel air laut talise
    Kadar sulfat   = 1000 x 420 mg x 0,4115 mg/L
                                 25
                           =  6972 mg/L
b.      Untuk sampel air sumur poboya
    Kadar sulfat   =  1000 x 20 mg x 0,4115 mg/L
                                 25
                          =    329,2 mg/L
c.       Untuk sampel air galon tondo
    Kadar sulfat   =  1000 x 40 mg x 0,4115 mg/L
                                 25
                           =  658,4 mg/L
d.      Untuk sampel sulfat
    Kadar sulfat   =  1000 x 360  mg x 0,4115 mg/L
                                 25
                           =  5925,6  mg/L




IX.              Pembahasan
            Sulfat didalam lingkungan (air) dapat berada secara ilmiah dan atau dari aktivitas manusia, misalnya dari limbah industry dan limbah laboratorium. Secara ilmiah sulfat biasanya berasal dari pelarutan mineral yang mengandung S, misalnya gips (CaSO4.2H2O) dan kalsium sufat anhidrat ( CaSO4). Selain itu dapat juga berasal dari oksidasi senyawa organik yang mengandung sulfat adalah antara lain industri kertas,tekstil dan industri logam . Ion sulfat merupakan sejenis ion padatan dengan rumus empiris SO4 dengan massa molekul 96.06 satuan massa atom. Sulfat terdiri atom pusat sulfur dikelilingi oleh empat atom oksigen dalam susunan tetrahidron ion sulfat bermuatan dua negatif dan merupakan basa konjugat ion hidrogen sulfat (bisulfit) H2SO4-  yaitu bes konjugat asam sulfat H2SO4 terdapat sulfat organik seperti dimetil sulfat yang merupakan senyawa kovalen dengan rumus (CH3O)2SO2 dan merupakan ester asam  sulfat (Anonim, 2011).
          Adapun tujuan dari percobaan yaitu untuk menentukan kadar sulfat dari suatu sampel air dimana sampel yang digunakan pada percobaan ini yaitu sampel air laut talise, sampel air galon tondo omizu 3, sampel air sumur poboya.
       Pada perlakuan yang pertama memasukkan 25 ml sampel air galon tondo omizu 3 ke dalam gelas kimia kemudian menambahakan larutan HCl pekat sebanyak 1 ml kemudian mendidihkannya di atas penangas listrik. Adapun funsi dari penambahan HCl pekat yaitu untuk melarutkan kandungan sulfat yang terdapat pada sampel yang digunakan melalui pemanasan dan tujuan pemanasan itu sendiri yaitu untuk mempercepat kelarutan. Setelah itu menambahkan larutan BaCl2  1% kemudian memanaskannya kembali selama 30 menit. Adapun tujuan dari penambahan barium klorida  yaitu untuk mengendapkan sulfat dalam bentuk barium sulfat yang terdapat dalam sample air sedangkan tujuan pemanasan disini yaitu untuk menguapkan ion Cl-  yang terdapat pada campuran tersebut sehingga bobot barium sulfat yang diperoleh nantinya maksimal. Setelah itu mendinginkan larutan beberapa menit kemudian menyaring larutan tersebut dengan menggunakan corong yang telah dilapisi dengan kertas saring tujuannya yaitu untu memisahkan filtrate dengan residu, adapun residu yang diperoleh yaitu endapan barium sulfat sedangkan filtratnya yaitu larutan HCl (Yusuf, 2012).
       Selanjutnya residu yang diperoleh kemudian mencucinya dengan aquades yang mengandung air panas tujuannya yaitu untuk menghilangkan kandungan ion Ba2+ yang ada pada barium sulfat, selanjutnya endapan/residu yang diperoleh dipijarkan di atas kaca arloji kemudian mengeringkannya di dalam oven tujuannya yaitu agar endapan/residu yang diperoleh benar-benar kering dan tidak mengandung air lagi setelah itu mendinginkan Kristal yang terbentuk dan menimbangnya dengan menggunakan neraca digital dan diperoleh berat kristalnya yaitu 40 mg dan nilai kadar sulfatnya yaitu 658,4 mg/L .
         Pada perlakauan yang selanjutnya yaitu untuk sampel sulfat, sampel air laut talise dan sampel air sumur poboya dengan perlakuan yang sama dengan sampel air galon tondo diperoleh kadar sulfat untuk sampel sulfat 5925,6 gram/L, untuk sampel air lau talise 6972 mg/L, sedangkan untuk sampel air sumur poboya 329,2 mg/L. dari hasil yang diperoleh dapat diketahui bahwa sampel air laut talise memiliki nilai kadar sulfat yang tinggi dan tidak layak komsumsi dan begitu pula dengan sampel air galon tondo hal ini dikarenakan melewati ambang batas kadar sulfat yang ditentukan dimana kadarnya yaitu berkisar antara 200 mg/L sampai 500 mg/L, sedangkan untuk sampel air sumur poboya dapat dikatakan layak komsumsi yang telihat dari nilai kadar sulfatnya. Sedangkan untuk sampel sulfat sendiri memiliki kadar sulfat yang relative rendah jika dibandingkan dengan ke dua sampel yang lain namun lebih tinggi dari pada air sumur poboya dan ini berfungsi sebagai pembanding (Anonim, 2011)



























X.                 Kesimpulan
           Berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan yang diperoleh maka dapt disimpulkan bahwa :
1.      Nilai kadar sulfat untuk sampel air laut talise = 6972 mg/L
2.      Nilai kadar sulfat untuk sampel air sumur poboya  = 329,2  mg/L
3.      Nilai kadar sulfat untuk sampel air galon tondo omizu 3  = 658,4 mg/L
4.      Nilai kadar sulfat untuk sampel sulfat   =  5925,6  mg/L















 








DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Laporan Penentuan Kadar Sulfat.
Jakaoktasano. 2012. Analisis Grafimetri Penentuan Kadar Sulfat.

Staf Pengajar. 2012. Penuntun Praktikum Kimia Lingkungan. UNTAD Press. Palu

Yusuf. 2011. Laporan Penentuan Kadar Sulfat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar