PERCOBAAN V
ISOLASI DNA
I.
Tujuan
Adapun tujuan pada percobaan ini yaitu
untuk mengisolasi DNA buah-buahan yaitu buah mangga, buah pisang, buah alpukat,
buah papaya an buah nenas
II.
Dasar Teori
Asam nukleat merupakan salah satu
makromolekul yang memegang peranan sangat penting dalam kehidupan organisme
karena di dalamnya tersimpan informasi genetik. Asam nukleat sering dinamakan
juga polinukleotida karena
tersusun dari sejumlah molekul nukleotida sebagai monomernya. Tiap nukleotida
mempunyai struktur yang terdiri atas gugus
fosfat, gula pentosa, dan
basa nitrogen atau basa nukleotida (basa N).
Ada
dua macam asam nukleat, yaitu asam
deoksiribonukleat atau deoxyribonucleic
acid (DNA) dan asam ribonukleat atau ribonucleic acid (RNA). Dilihat dari strukturnya,
perbedaan di antara kedua macam asam nukleat ini terutama terletak pada
komponen gula pentosanya. Pada RNA gula pentosanya adalah ribosa, sedangkan
pada DNA gula pentosanya mengalami kehilangan satu atom O pada posisi C nomor
2’ sehingga dinamakan gula 2’-deoksiribosa (Anonim, 2012).
Perbedaan struktur lainnya antara DNA
dan RNA adalah pada basa N-nya. Basa N, baik pada DNA maupun pada RNA,
mempunyai struktur berupa cincin aromatik heterosiklik (mengandung C dan N) dan
dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu purin dan pirimidin.
Basa purin mempunyai dua buah cincin (bisiklik), sedangkan basa pirimidin hanya
mempunyai satu cincin (monosiklik). Pada DNA, dan juga RNA, purin terdiri atas adenin (A) dan guanin (G).
Akan tetapi, untuk pirimidin ada perbedaan antara DNA dan RNA. Kalau pada DNA
basa pirimidin terdiri atas sitosin (C)
dan timin (T), pada RNA tidak
ada timin dan sebagai gantinya terdapat urasil
(U). Timin berbeda dengan urasil hanya karena adanya gugus metil pada
posisi nomor 5 sehingga timin dapat juga dikatakan sebagai 5-metilurasil
(Webly, 2011).
DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) merupakan materi genetik yang
tersimpan dalam inti sel sehingga hanya dapat diisolasi jika sel dan membran
inti dipecah. Materi ini merupakan polimer dari empat macam nukleutida yang
hanya berbeda pada komponen basanya, yaitu adenin (A), timin (T), sitosin (C),
dan guanin (G). Setiap nuleotida terdiri dari tiga komponen yaitu gula
deoksiribosa, basa nitrogen dan gugus fosfat (Anonim, 2012)
Adanya gugus fosfat menyebabkan DNA
bersifat polar sehingga dapat larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut
organik seperti etanol. DNA mempunyai serapan maksimum pada panjang gelombang
260 nm. Sedangkan protein mempunyai serapan maksimum pada panjang gelombang 280
nm. DNA murni mempunyai nilai perbandingan OD260 : OD280 ³
1,8. Larutan DNA dengan OD260 = 1 memiliki konsentrasi 50 ng/mL.
Molekul DNA di dalam eukariot bergabung dengan protein dan dikelompokan menjadi
serabut kromatin di dalam inti sel yang dikelilingi oleh sistem membran ganda
yang bersifat kompleks. Nukleutida berikutnya pada DNA berikatan secara kovalen
satu dengan yang lainnya melalui jembatan gugus fosfat. Jembatan tersebut
dinamakan ikatan fosfodiester. Tulang punggung DNA bersifat
sangat polar, karena gugus fosfat bersifat asam dan bermuatan negatif pada pH
sel. Sebaliknya, basa purin dan pirimidin relatif tidak larut sehingga bersifat
hidrofobik (Endik, 2009).
Petunjuk
paling penting mengenai struktur DNA diperoleh dari penemuan Erwin Chargaff di
Universitas Columbia pada akhir tahun 1940. Mereka menemukan bahwa kelompok
basa terdapat dalam nisbah yang berbeda pada DNA berbagai organisme dan
basa-basa tersebut berhubungan satu dengan lainnya secara kuantitatif. Dari
penemuan tersebut, Chargaff menyimpulkan:
1. Potongan DNA yang diisolasi dari
berbagai jaringan spesies yang sama memiliki komposisi yang sama.
2. Komposisi basa DNA bervariasi dari
satu spesies ke spesies yang lain.
3. Komposisi basa DNA pada spesies
tertentu tidak berubah dengan bertambahnya unsur organisme atau bertambahnya
tingkat nutrisi atau berubahnya lingkungan (Anonim, 2012).
III.
Alat
dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan
pada percobaan ini yaitu :
A. Alat
1. Sendok dan garpu 8. Neraca digital
2. Gelas kimia 9. Batang pengaduk
3. Corong 10. Spatula
4. Tabung reaksi 11. Loyang
5. Rak tabung reaksi 12. Talenan
6. Gelas arloji 13. Kertas saring
7. Pisau 14.
Kertas label
B. Bahan
1. Buah mangga
2. Buah pisang
3. Buah pepaya
4. Buah alpukat
5. Buah nenas
6. Aquades
7. Garam dapur
8. Es batu
9. Etanol absolut dingin
10. Sunlight
IV.
Prosedur
Kerja
Adapun
prosedur kerja pada percobaan ini yaitu :
1. Mengupas buah mangga kemudian
menggerusnya setelah itu memasukkannya ke dalam gelas kimia sebanyak 20 ml.
2. Menambahkan 8 gram garam dapur
kemudian melumatkannya dengan perlahan-lahan.
3. Menambahakan 20 ml campuran sunlight
dan aquades 1:1 dan memasukkan lagi aquades 20 ml setelah
itu mengaduknya perlahan-lahan sampai homogeny, selanjutnya mendiamkannya
selama 15 menit.
4. Menyaring ekstrak tesebut dengan
menggunakan corong yang dilapisi kertas saring saring dan memasukkan filtratnya ke dalam tabung reaksi sekitar ¼
volume tabung.
5. Menambahkan etanol absolute yang
telah didinginkan memalui dinding tabung reaksi secara perlahan-lahan setelah
itu mengamati perubahan yang terjadi.
6. Hasil positif terlihat dengan adanya
3 lapisan yaitu lapisan dasar adalah ekstrak buah, lapisan tengah etanol
absolut dan lapisan atas massa putih (DNA).
7. Mengulangi langkah di atas untuk
buah pisang, pepaya, nenas dan alpukat.
V.
Hasil
Pengamatan.
Adapun
hasil pengamatan yang diperoleh yaitu :
1.
2.
3.
4.
|
Perlakuan
a. Buah mangga + 8 gram NaCl + dilumatkan
b. Buah pepaya + 8 gram NaCl +
dilumatkan
c. Buah nenas + 8 gram NaCl + dilumatkan
d.
Buah pisang + 8 gram NaCl + dilumatkan
e. Buah alpukat + 8 gram NaCl + dilumatkan
a. Langkah 1a + larutan sabun +
diaduk
b. Langkah 1b + larutan sabun +
diaduk
c. Langkah 1c + larutan sabun +
diaduk
d. Langkah 1d + larutan sabun +
diaduk
e. Langkah 1e + larutan sabun +
diaduk
a. Langkah 2 a + disaring
b. Langkah 2 b + disaring
c. Langkah 2 c + disaring
d. Langkah 2 d + disaring
e. Langkah 2 e + disaring
a. Langkah 3 a + larutan etanol
absolit dingin sebanyak 3 tetes
b. Langkah 3 b + larutan etanol
absolit dingin sebanyak 3 tetes
c. Langkah 3 c + larutan etanol
absolit dingin sebanyak 3 tetes
d. Langkah 3 d + larutan etanol absolit dingin sebanyak 3
tetes
e. Langkah 3 f + larutan etanol
absolit dingin sebanyak 3 tetes
|
Hasil
Warna orange
Warna merah
Warna kuning
Warna putih susu
Warna hijau
Warna hijau
Warna coklat muda
Warna hijau muda
Warna hijau pucat
Warna hijau
Filtratnya berwarna hijau bening
dan residunya berwarna hijau
Filtratnya berwarna hijau bening
dan residu berwarna coklat muda
Filtratnya berwarna hijau keruh
dan residunya berwarna hijau muda
Filtratnya berwarna putih keruh
dan residunya berwarna hijau pucat
Filtrak berwarna coklat dan residu
berwarna hijau
Terbentuk dua lapisan, lapisan
atas etanol absolute dingin lapisan bawah ekstrak mangga
Terbentuk dua lapisan, lapisan
atas etanol absolute dingin lapisan bawah ekstrak pepaya.
Terbentuk tiga lapisan lapisan
bawah ekstrak nenas, lapisan atas DNA dan tengah etanol absolut dingin
Terbentuk tiga lapisan lapisan
bawah ekstrak nenas, lapisan atas DNA dan tengah etanol absolut dingin
Terbentuk dua lapisan, lapisan
atas etanol absolute dingin lapisan bawah ekstrak alpukat.
|
VI.
Pembahasan
DNA merupakan polimer yang terdiri
dari tiga komponen utama, yaitu gugus fosfat, gula deoksiribosa, dan basa
nitrogen. Sebuah unit monomer DNA yang terdiri dari ketiga komponen tersebut
dinamakan nukleotida, sehingga DNA tergolong sebagai polinukleotida Rantai DNA
memiliki lebar 22-24, sementara panjang satu unit nukleotida 3,3. Walaupun unit
monomer ini sangatlah kecil DNA dapat memiliki jutaan nukleotida Yang
terangkai seperti rantai. Rangka utama untai DNA terdiri dari gugus fosfat dan
gula yang berselang-seling. Gula pada DNA adalah gula pentosa (berkarbon lima),
yaitu 2-deoksiribosa. Dua gugus gula terhubung dengan fosfat melalui ikatan
fosfodiester antara atom karbon ketiga pada cincin satu gula dan atom karbon
kelima pada gula lainnya (Anonim, 2012).
Adapun tujuan dilakukannya percobaan
ini yaitu untuk mengisolasi DNA dari buah-buahan dimana buah yang digunakan
pada percobaan ini yaitu mangga, pisang, nenas, pepaya, dan alpukat. Prinsip percobaan ini yaitu
mengekstrak DNA yang terdapat pada inti sel dengan cara memecah membran sel dan
menarik DNA di dalamnya dengan air. Proses isolasi DNA diawali dengan
proses ekstraksi DNA. Hal ini bertujuan untuk memisahkan DNA dengan partikel
lain yang tidak diinginkan
(Webly, 2011).
DNA dapat mengalami denaturasi dan
renaturasi. Selain itu DNA juga bisa diisolasi. Zubaidah (2004) dalam
Jamilah (2005) menyatakan bahwa isolasi DNA dapat dilakukan melauli
tahapan-tahapan antara lain: preparasi esktrak sel, pemurnian DNA dari ekstrak
sel dan presipitasi DNA. Meskipun isolasi DNA dapat dilakukan dengan berbagai
cara, akan tetapi pada setiap jenis atau bagian tanaman dapat memberikan hasil
yang berbeda, hal ini karena adanya senyawa polifenol dan polisakarida dalam
konsentrasi tinggi yang dapat menghambat pemurnian DNA. Jika isolasi
DNA dilakukan dengan sampel buah, maka kadar air yang pada masing-masing buah
berbeda, dapat memberi hasil yang berbeda pula. Buah dengan kadar air tinggi
akan menghasilkan isolat yang berbeda jika dibandingkan dengan buah berkadar
air rendah. Semakin tinggi kadar air maka sel yang terlarut di dalam ekstrak
akan semakin sedikit, sehingga DNA yang terpretisipasi juga akan sedikit
(Anonim, 2012).
Pada
perlakuan yang pertama yakni menggerus buah mangga dengan menggunakan sendok
dengan hati-hati dan secara perlahan setelah itu memasukkannya ke dalam gelas
kimia sebanyak 20 ml. Proses isolasi DNA diawali dengan proses ekstraksi DNA.
Hal ini bertujuan untuk memisahkan DNA dengan partikel lain yang tidak
diinginkan. Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati, sehingga tidak
menyebabkan kerusakan pada DNA. Untuk mengeluarkan DNA dari sel, dapat
dilakukan dengan memecahkan dinding sel, membran plasma dan membran inti baik
dengan cara mekanik maupun secara kimiawi. Cara mekanik bisa dilakukan dengan
pemblenderan atau penggerus menggunakan mortar dan pistil. Sedangkan secara
kimiawi dapat dengan pemberian yang dapat merusak membran sel dan membran inti,
salah satunya adalah deterjen. perlakuan selanjutnya menambahkan 8 gram garam
dapur setelah itu melumatkannya kembali secara perlahan-lahan sampai tercampur
adapun tujuan dari penambahan garam dapur pada percobaan ini yakni Penambahan
deterjen dalam isolasi DNA dapat dilakukan karena deterjen dapat menyebabkan
rusaknya mebran sel, melalui ikatan yang dibentuk melalui sisi hidrofobik
deterjen dengan protein dan lemak pada membran membentuk senyawa ”lipid
protein-deterjen kompleks”. Senyawa tersebut dapat terbentuk karena protein dan
lipid memiliki ujung hidrofilik dan hidrofobik, demikian juga dengan deterjen,
sehingga dapat membentuk suatu ikatan kimia membantu proses pemecahan sel dan membran sel ataupun membran inti
sehingga memudahkan pemisahan benang-benang DNA dari larutan sehingga
benang-benang DNA tersebut akan mudah teramati serta garam dapur berfungsi
untuk mempertahankan pH adapun warna yg terbentuk yakni orange. Pada perlakuan
berikutnya menambahkan 20 ml larutan sabun sambil mengaduknya perubahan yang
terjadi yakni warnanya berubah menjadi hijau. Fungsi dari penambahan larutan
sabun pada percobaan ini yakni memecah membran inti sel agar DNA terekstrak
keluar. Penambahan deterjen didasarkan pada pemisahan DNA dengan protein dalam
nukleuprotein yaitu pertukaran dan kation antara deterjen dengan nukleuprotein.
Secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:
Protein nukleat + RCOONa ––→ RCOOprotein + Na-nukleat
Setelah
DNA terpisah dari protein, selanjutnya ditambahkan auades 20 mL untuk memisahkan DNA dari senyawa-senyawa
atau pengotor yang tidak larut dalam air. Setelah itu dilakukan penyaringan
untuk memisahkan zat pengotor yang tidak larut dalam air dengan DNA yang larut
dalam air kemudian setelah itu mengaduknya dan mendiamkannya selama 15 menit.
Adapun tujuan dari pengadukan yakni untuk menghomogenkan campuran tersebut
serta tujuan pendinginan yakni untuk mempercepat pemisahan DNA. Langkah
berikutnya menyaring campuran tersebut dengan menggunakan corong yang telah
dilapisi dengan kertas saring tujuannya yakni untuk memisahkan filtrat dengan
residunya Agar komponen sel selain DNA tidang mengkontaminasi DNA
yang hendak diisolasi. dimana warna filtrate yang diperoleh yakni
hijau bening dang residunya berwarna hijau setelah itu, memasukkan Filtrat yang diperoleh ke dalam tabung
reaski kemudian metambahkan 3 mL etanol
dingin melalui dinding tabung secara perlahan-lahan. Adapun tujuan dari
penambahan etanol absolut yakni untuk
mengeluarkan DNA, karena DNA tidak larut dalam etanol. Ketika ditambahkan
etanol basa nitrogen dari DNA akan tertarik ke arah etanol demikian pula bagian
DNA yang lain. Karena DNA relatif tidak larut dalam etanol maka akan membentuk
agrerat berupa benang-benang halus berwarna putih pada permukaan etanol serta
mempermudah presipitasi asam nukleat polimirin dengan baik sehingga dapat
meningkatkan konsentrasi DNA adapun
tujuan penambahan etanol melalui dinding tabung agar tidak merusak DNA
yang akan terbentuk serta menghindari agar etanolnya tidak cepat menguap dimana
diketahui etanol merupakan zat yang cepat
menguap. Adapun hasil yang diperoleh yakni diperoleh yakni terbentuk dua
lapisan yakni lapisan bawah ekstrak mangga dan lapisan atas etanol absolute dingin
hal ini menandakan bahwa pada percobaan dengan menggunakan ekstrak mangga tidak
berhasil karena hasil posotifnya terlihat dari terbentuknya 3 lapisan dimana
lapisan bawah ekstrak, lapisan tengah etanol dan lapisan atas massa putih yang
merupakan DNA. Kesalahan ini mungkin disebabkan karena pada waktu penyaringan
tidak dilakuakan secara sempurna sehingga tidak terbentuk lapisan massa putih
(Endik, 2009).
Pada perlakuan yang selanjutnya yakni dengan menggunakan buah pepaya,
nenas, pisang dan alpukat dengan perlakuan yang sama seperti diatas diperoleh
hasil pada penambahan garam dapur ekstrak buah papaya berwarna merah, ekstrak
buah nenas berwarna kuning, ekstrak buah pisang berwarna putih susu dan
terakhir ekstrak buah alpukat berwarna hijau. Pada penambahan larutan sabung
pada ekstrak buah pepaya warnanya berubah menjadi coklat mudah, pada
ekstrak buah nenas warnanya berubah
menjadi hijau muda, pada ekstrak buah pisang warnanya berubah menjadi
warna hijau pucat dan pada buah
alpukat warnanya menjadi hijau. Setelah
dilakukan penyaringan pada buah pepaya filtratnya berwarna hijau bening dan
residunya berwarna coklat muda, pada buah nenas filtratnya berwarna hijau keruh
dan residunya berwarna hijau muda, pada buah pisang filtratnya berwarna putih
keruh dan residunya berwarna putih susu dan pada buah alpukat filtratnya
berwarna coklat dan residunya berwarna hijau. Perlakuan yang terakhir yakni
penambahan etanol absolute yang dingin diperoleh hasil pada ekstrak buah papaya
dan alpukat terbentuk dua lapisan yakni lapisan atas etanol absolute yang
dingin dan pada lapisan bawah ekstrak buah sedangkan pada buah nenas dan pisang
terbentuk tiga lapisan yakni lapisan bawah ekstrak buah, lapisan tengah etanol
absolute dan lapisan atas DNA.
Dari hasil yang diperoleh maka dapat
diketahui bahwa sampel yang berhasil pada percobaan ini yakni sampel ekstrak buah nenas dan pisang sedangkan yang
buah mangga, pepaya dan alpukat gagal. Hasil isolasi
DNA yang diperoleh sangat dipengaruhi
oleh jenis buah dan deterjen yang digunakan. Terbukti dari hasil pengamatan,
pada masing-masing buah didapatkan hasil yang berbeda,
VII.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat
diperoleh berdasarkan tujuan dan hasil pengamat yaitu :
1. isolasi DNA
dapat dilakukan melauli tahapan-tahapan antara lain: preparasi esktrak sel,
pemurnian DNA dari ekstrak sel dan presipitasi DNA.
2. Dari hasil yang
diperoleh maka sampel yang dapat diisolasi DNA nya yakni ekstrak nenas dan
pisang sedangkan ekstrak mangga, pepaya, dan alpukat tidak.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Bahan Ajar Asam Nukleat.
(diakses 2012/12/19)
Anomim. 2012. Percobaan Isolasi DNA Menggunakan Buah-buahan,
(diakses
2012/12/18)
Webly.
2011. Teknik Sederhana untuk Isolasi DNA buah.
(diakses 2012/12/17)
Endik.
2009. Praktikum Isolasi DNA Buah
(diakses
2012/12/18)
Staf Pengajar. 2012.
Penuntuk Praktikum Biokimia Dasar. UNTAD Press. Palu
trimakasih infonya
BalasHapusmembantu untuk laporan biologi
http://ainunnur.student.ipb.ac.id