PERCOBAAN I
KARBOHIDRAT
I.
Judul
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu
untuk mempekajari hidrolisis karbohidrat dengan asam.
II.
Dasar Teori
Energi sangat
diperlukan pada setiap langkah mahluk hidup, tanpa adanya energi berarti tidak
ada kehidupan. Sebagian besar porsi dari makanan/pakan yang dikonsumsi oleh
ternak atau manusia digunakan untuk memnuhi kebutuhan energy, karena reaksi
anabolic dan katabolic dalam tubuh Salah satu dari berbagai macam sumber energy
adalah karbohidrat. Karbohidrat melingkupi senyawa-senyawa yang secara kimia
berupa hidroksi aldehida dan hidroksi keton. Karbohidrat adalah komponen utama
dalam jaringan tanaman. Karbohidrat diklasifikasikan dalam 5 jenis yaitu :
monosakarida, disakarida, trisakarida, polysakarida
Karbohidrat merupakan makanan sumber energi yang paling penting. Satu gram karbohidrat dapat menghasilkan energi sebesar 4 kkal. Walaupun karbohidrat tidak dianggap esensial seperti asam amino dan asam lemak esensial, tetapi makanan sehari-hari harus mengandung sejumlah karbohidrat karena karbohidrat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan manusia. Semua karbohidrat yang dapat dimetabolisme glukosa. Karbohidrat selain sebagai sumber energi otak, karbohidrat juga diperlukan untuk menyediakan oksaloasetat (melalui asam piruvat) yang bersama-sama dengan asetil KoA diperlukan untuk memulai siklus TCA (Nizamora, 2012).
Karbohidrat merupakan makanan sumber energi yang paling penting. Satu gram karbohidrat dapat menghasilkan energi sebesar 4 kkal. Walaupun karbohidrat tidak dianggap esensial seperti asam amino dan asam lemak esensial, tetapi makanan sehari-hari harus mengandung sejumlah karbohidrat karena karbohidrat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan manusia. Semua karbohidrat yang dapat dimetabolisme glukosa. Karbohidrat selain sebagai sumber energi otak, karbohidrat juga diperlukan untuk menyediakan oksaloasetat (melalui asam piruvat) yang bersama-sama dengan asetil KoA diperlukan untuk memulai siklus TCA (Nizamora, 2012).
Karbohidrat merupakan polihidroksi aldehida atau keton, atau senyawa
yang menghasilkan senyawa ini bila dihidrolisa. Secara umum terdapat tiga macam
karbohidrat berdasarkan hasil hidrolisisnya, yaitu monosakarida, oligosakarida,
dan polisakarida. Oligosakarida adalah rantai pendek unit monosakarida yang
terdiri dari 2 sampai 10 unit monosakarida yang digabung bersama-sama oleh
ikatan kovalen dan biasanya bersifat larut dalam air. Polisakarida adalah
polimer monosakarida yang terdiri dari ratusan atau ribuan monosakarida yang
dihubungkan dengan ikatan 1,4-a-glikosida (a=alfa) (Anonim, 2010).
Didalam dunia hayati, kita dapat mengenal
berbagai jenis karbohidrat, baik yang berfungsi sebagai pembangun struktur
maupun yang berperan fungsional dalam proses metabolisme. Berbagai uji telah
dikembangkan untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif terhadap keberadaan
karbohidrat, mulai dari yang membedakan jenis-jenis karbohidrat dari yang lain
sampai pada yang mampu membedakan jenis-jenis karbohidrat secara spesifik. Uji
reaksi tersebut meliputi uji Molisch, Benedict,dan uji polisakarida (Nizamora,
2012)
Kedudukan karbohidrat sangatlah
penting pada manusia dan hewan tingkat tinggi lainnya, yaitu sebagai sumber
kalori. Karbohidrat juga mempunyai fungsi biologi lainnya yang tak kalah
penting bagi beberapa makhluk hidup tingkat rendah, ragi misalnya, mengubah
karbohidrat (glukosa) menjadi alkohol dan karbon dioksida untuk menghasilkan
energi
C6H12O6 ——> 2C2H5OH + 2CO2 + energi
Karbohidrat sederahan terdiri dari :
1. Monosakarida
Karena senyawa ini tidak mengalami hidrolisis, maka
monosakarida dikenal pula sebagai bentuk yang paling sederhana dalam keluarga
karbohidrat dan karena monosakarida umumnya memiliki rasa manis, maka senywa
ini juga dikenal sebagai gula sederhana. Contoh monosakarida :
·
Glukosa,
dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur, terdapat luas di alam dalam jumlah
sedikit, yaitu di dalam sayur, buah, sirup jagung, sari pohon, dan bersamaan
dengan fruktosa dalam madu. Glukosa memegang peranan sangat penting dalam ilmu
gizi. Glukosa merupakan hasil akhir pencernaan pati, sukrosa, maltosa, dan
laktosa pada hewan dan manusia. Dalam proses metabolisme, glukosa merupakan
bentuk karbohidrat yang beredar di dalam tubuh dan di dalam sel merupakan
sumber energi.
·
Fruktosa,
dinamakan juga levulosa atau gula buah, adalah gula paling manis. Fruktosa
mempunyai rumus kimia yang sama dengan glukosa, C6H12O6, namun strukturnya
berbeda. Susunan atom dalam fruktosda merangsang jonjot kecapan pada lidah
sehingga menimbulkan rasa manis.
·
Galaktosa,
tidak terdapat bebas di alam seperti halnya glukosa dan fruktosa, akan tetapi
terdapat dalam tubuh sebagai hasil pencernaan laktosa.
·
Manosa,
jarang terdapat di dalam makanan. Di gurun pasir, seperti di Israel terdapat di
dalam manna yang mereka olah untuk membuat roti.
·
Pentosa,
merupakan bagian sel-sel semua bahan makanan alami. Jumlahnya sangat kecil,
sehingga tidak penting sebagai sumber energi.
2. Disakarida
Senyawa ini terdiri dari dua monosakarida. Karena pengaruh
asam senyawa ini dapat mengalami hidrolisis menjadi bentuk bentuk monosakarida
penyusunnya. Berikut adalah macam macam disakarida :
·
Sukrosa,
atau sakarosa dinamakan juga gula tebu atau gula bit. Secara komersial gula
pasir yang 99% terdiri atas sukrosa dibuat dari keuda macam bahan makanan
tersebut melalui proses penyulingan dan kristalisasi. Gula merah yang banayk
digunakan di Indonesia dibuat dari tebu, kelapa atau enau melalui proses
penyulingan tidak sempurna. Sukrosa juga terdapat di dalam buah, sayuran, dan
madu.
·
Maltosa
(gula malt), tidak terdapat bebas di alam. Maltosa terbentuk pada setiap
pemecahan pati, seperti yang terjadi pada tumbuh-tumbuhan bila benih atau
bijian berkecambah dan di dalam usus manusia pada pencernaan pati.
·
Laktosa
(gula susu) hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satu unit glukosa dan
satu unit galaktosa. Kekurangan laktase ini menyebabkan ketidaktahanan terhadap
laktosa. Laktosa yang tidak dicerna tidak dapat diserap dan tetap tinggal dalam
saluran pencernaan. Hal ini mempengaruhi jenis mikroorgnaisme yang tumbuh, yang
menyebabkan gejala kembung, kejang perut, dan diare. Ketidaktahanan terhadap
laktosa lebih banyak terjadi pada orang tua. Mlaktosa adalah gula yang rasanya
paling tidak manis (seperenam manis glukosa) dan lebih sukar larut daripada
disakarida lain.
·
Trehalosa
seperti juga maltosa, terdiri atas dua mol glukosa dan dikenal sebagai gila
jamur. Sebanyak 15% bagian kering jamur terdiri atas trehalosa. Trehalosa juga
terdapat dalam serangga.
3. Gula alkohol
Gula alkohol terdapat di dalam alam dan dapat
pula dibuat secara sintesis. Ada empat jenis gula alkohol yaitu sorbitol,
manitol, dulsitol, dan inositol.
·
Sorbitol,
terdapat di dalam beberapa jenis buah dan secara komersial dibuat dari glukosa.
Enzim aldosa reduktase dapat mengubah gugus aldehida (CHO) dalam glukosa
menjadi alkohol (CH2OH). Sorbitol banyak digunakan dalam minuman dan
makanan khusus pasien diabetes, seperti minuman ringan, selai dan kue-kue.
Tingkat kemanisan sorbitol hanya 60% bila dibandingkan dengan sukrosa,
diabsorpsi lebih lambat dan diubah di dalam hati menjadi glukosa. Pengaruhnya
terhadap kadar gula darah lebih kecil daripada sukrosa. Konsumsi lebih dari
lima puluh gram sehari dapat menyebabkan diare pada pasien diabetes.
·
Manitol
dan Dulsitol adalah alkohol yang dibuat dari monosakarida manosa dan galaktosa.
Manitol terdapat di dalam nanas, asparagus, ubi jalar, dan wortel. Secara
komersialo manitol diekstraksi dari sejenis rumput laut. Kedua jenis alkohol
ini banyak digunakan dalam industri pangan.
·
Inositol
merupakan alkohol siklis yang menyerupai glukosa. Inositol terdfapat dalam
banyak bahan makanan, terutama dalam sekam serealia.
4. Oligosakarida
Oligosakarida terdiri atas polimer
dua hingga sepuluh monosakarida.
Rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa adalah oligosakarida yang terdiri atas unit-unit glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga jenis oligosakarida ini terdapat du dalam biji tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan serta tidak dapat dipecah oleh enzim-enzim perncernaan. Fruktan adalah sekelompok oligo danØ polisakarida yang terdiri atas beberapa unit fruktosa yang terikat dengan satu molekul glukosa. Fruktan terdapat di dalam serealia, bawang merah, bawang putih, dan asparagus. Fruktan tidak dicernakan secara berarti. Sebagian ebsar di dalam usus besar difermentasi (Anonim, 2012).
Rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa adalah oligosakarida yang terdiri atas unit-unit glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga jenis oligosakarida ini terdapat du dalam biji tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan serta tidak dapat dipecah oleh enzim-enzim perncernaan. Fruktan adalah sekelompok oligo danØ polisakarida yang terdiri atas beberapa unit fruktosa yang terikat dengan satu molekul glukosa. Fruktan terdapat di dalam serealia, bawang merah, bawang putih, dan asparagus. Fruktan tidak dicernakan secara berarti. Sebagian ebsar di dalam usus besar difermentasi (Anonim, 2012).
III.
Alat dan
Bahan
Adapun alat dan bahan yang
digunakan pada percobaan ini yaitu ;
A. Alat
1. Gelas
kimia
2. Penangas
listrik
3. Gelas
ukur
4. Tabung
reaksi
5. Rak
tabung reaksi
6. Pipet
tetes
7. Plat
tetes
8. Stopwatch
B. Bahan
1. Aquades
2. Larutan
sukrosa 0,1 %
3. Larutan
amilum 0,1 %
4. Larutan
Na2CO3 5 %
5. Larutan
iodin
6. Larutan
HCl 3 M
7. Larutan
benedict
8. Larutan
barfoed.
IV.
Prosedur kerja
Adapun prosedur kerja yang
dilakukan pada percobaan ini yaitu :
A. Proses
hidrolisis
1. Mengediakan
2 tabung reaksi kemudian memasukkan 5 ml amilum ke dalam tabung satu dan 5 ml
larutan sukrosa 0,1 % ke dalam tabung dua kemudian menambahkan 3 ml larutan HCl
3 M .
2. Memanaskan
ke dua tabung tersebut di dalam penangas air.
3. Menambahkan
3 ml larutan Na2CO3 5 % ke dalam masing-masing tabung
untuk menetralkan larutan.
B. Proses
pengujian
a. Uji
iodine
1. Menyediakan
satu tabung reaksi kemudian menambahkan amilum setiap lima menit mengambil 3
tetes larutannya kemudian memasukkannya ke dalam plat tetes setealah itu
menambahkan 3 tetes larutan iodin dalam KI. Menghentikan pemanasan bila tidak
terbentuk lagi warna biru
b. Uji
benedict
1. Mengediakan
2 tabung reaksi kemudian memasukkan 5 ml larutan amilum 0,1 % ke dalam tabung
satu dan 5 ml larutan sukrosa 0,1 % ke dalam tabung dua kemudian menambahkan
larutan HCl 3 M sebanyak 3 . Setelah itu memanaskannya dan menambahkan 3 ml larutan Na2CO3
2. Menambahkan
larutan benedict sebanyak 3 ml kemudian
memanaskannya kembali kemudian mengamati perubahan yang terjadi.
3. Memasukkan
hasil yang diperoleh ke dalam table hasil pengamatan.
c. Uji
Barfoed
1. Mengediakan
2 tabung reaksi kemudian memasukkan 5 ml larutan amilum 0,1 % ke dalam tabung
satu dan 5 ml larutan sukrosa 0,1 % ke
dalam tabung dua kemudian menambahkan larutan HCl 3 M sebanyak 3 . Setelah itu
memanaskannya selama ½ jam dan menambahkan 3 ml larutan Na2CO3
2. Menambahkan
3 ml larutan barfoed kemudian mengamati perubahan yang terjadi.
3. Memasukkan
hasil yang diperoleh ke dalam table hasil pengamatan.
V.
Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan yang
diperoleh yaitu :
A. Proses
Hidrolisis.
1. Amilum
1.
2.
3
|
Perlakuan
Amilum
0,1 % + HCl 3 M
Perlakuan
(1) + dipanaskan
Pelakuan
(2) + larutan Na2CO3
|
Hasil
Bening
Bening
Bening
|
2. Sukrosa
1.
2.
3
|
Perlakuan
Sukrosa
0,1 % + HCl 3 M
Perlakuan
(1) + dipanaskan
Pelakuan
(2) + larutan Na2CO3
|
Hasil
Bening
Bening
Bening
|
Proses pengujian
1. Uji
dengan iodin
1.
|
Perlakuan
Amilum
0,1 % + HCl 3 M + larutan I2
|
0
menit 5 menit 10 menit 15 menit
Biru kuning kuning kuning
Kehitaman (+) (++) (+++)
|
2. Uji dengan benedict
1. Amilum
1.
2.
3
|
Perlakuan
Amilum
0,1 % + HCl 3 M + dipanaskan + larutan Na2CO3 5 %
Perlakuan
(1) + benedict
Perlakuan
(2) + dipanaskan
|
Hasil
Bening
Berwarna
biru
Berwarna
biru
|
2. Sukrosa
1.
2.
3
|
Perlakuan
sukrosa
0,1 % + HCl 3 M + dipanaskan + larutan Na2CO3 5 %
Perlakuan
(1) + benedict
Perlakuan
(2) + dipanaskan
|
Hasil
Bening
Berwarna
biru
Berwarna
biru
|
3. Uji
dengan berfoed
1. sukrosa
1.
2.
|
Perlakuan
Sukrosa 0,1 % + HCl 3 M + dipanaskan ( ½ jam ) +
larutan Na2CO3 5 %
Sukrosa 0,1 % + HCl 3 M + dipanaskan ( ½ jam ) +
larutan Na2CO3 5 % + baerfoed
|
Hasil
Bening
Berwarna
biru
|
2. amilum
1.
2.
|
Perlakuan
amilum 0,1 % + HCl 3 M + dipanaskan ( ½ jam ) +
larutan Na2CO3 5 %
amilum 0,1 % + HCl 3 M + dipanaskan ( ½ jam ) +
larutan Na2CO3 5 % + baerfoed
|
Hasil
Bening
Berwarna
biru
|
VI.
Pembahasan
Karbohidrat merupakan nama suatu golongan yang mengandung
unzur-unsur karbon, hydrogen dan oksigen. Secara kimia karbohidrat adalah suatu
polihidroksi-aldehida atau polihidroksi-keton atau polimer kedua golongan senyawa tersebut.
Karbohidrat dikelompokan ke dalam tiga golongan yakni monosakarida,
oligosakarida dan polisakarida. Monosakrida adalah gula sederhana yang tidak
dapat diuraikan lebih lanjut dan mempunyai semua sifat karbohidrat contohnya
triosa, pentose, dan glukosa. Oligosakarida merupakan sakarida yang molekulnya
terdiri dari dari beberapa monosakarida seperti sukrosa, laktosa dan maltose.
Monosakarida dan oligosakarida dapat memebentuk Kristal serta larut dalam air
dan mempunyai rasa yang manis. Sedangkan polisakarida mempunyai rantai yang
panjang dengan struktur lurus dan bercabang. Polisakarida biasanya tidak larut
dalam air dan tidak mempunyai rasa tetapi berbobot molekul tinggi contonhnya
pati, selulosa dan inolin
(Staf Pengajar
Biokimia Dasar, 2012)
Adapun tujuan pada pada percobaan ini yakni untuk mempejari
hidrolisis karbohidrat dengan asam dimana asam yang digunakan yakni HCl 3 M
sedangkan sampel yang digunakan yakni larutan sukrosa dan larutan amilum dengan
konsentrasi 0,1 %.
A.
Proses hidrolisis
Pada
perlakuan yang pertama yakni mengediakan 2 tabung reaksi kemudian memasukkan 5
ml larutan amilum 0,1 % ke dalam tabung satu dan 5 ml larutan sukrosa ke dalam
tabung dua kemudian setelah itu menambahkan larutan HCl 3 M larutannya menjadi
bening. Pada perlakuan yang selanjutnya yaitu memanaskankan kedua tabung
tersebut di dalam penangas air selama 15 menit
dan larutannya tetap bening kemudian setelah itu menambahkan larutan Na2CO3
5 % dan larutannya tidak berubah tetap bening adapun fungsi larutan Na2CO3
yaitu untuk menetralkan larutan suasana
asam sehingga menghentikan reaski hidrolisis pada sampel yang digunakan
sedangkan fungsi dari larutan HCL 3 M yakni untuk mennhidrolisis disakarida dan
polisakarida menjadi dua molekul monosakrida dengan bantuan pemanasan (Nikku,
2010).
B.
Proses pengujian
1.
Uji dengan iodin
ada tabung satu yang berisi larutan
amilum 0,1 % dan HCl 3 M sebelum menambahkan larutan Na2CO3
terlebih dahulu di uji dengan larutan iodine dimana perlakuannya setiap lima
menit. Pada penambahan yang pertama larutannya menjadi biru kehitaman hal ini
dikarenakan amilum bila berikatan dengan
iodin (I2) akan menghasilkan warna biru sebab struktur molekul pati
yang berbentuk spiral akan mengikat molekul iodin, pada lima menit pertama
larutannya menjadi kuning dan terdapat endapan, pada penambahan 5 menit
berikutnya larutannya tetap kuning namun terbentuk endapan yang lebih banyak
dan setelah 5 menit terakhir laruatnnya tetap kuning namun endapannya lebih
banyak lagi. Warna-warna tersebut merupakan indikasi bahwa terjadi proses
hidrdolisis sempurna amilum menjadi glukosa (Anggi, 2011)
.
2.
Uji benedict
Prinsip
dari uji benedict yakni berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+
yang mengendap sebagai Cu2O berwarna merah bata. Pada perlakuan yang pertama yakni mengediakan
2 tabung reaksi yang bersih kemudian memasukkan larutan amilum 0,1 % ke dalam
tabung satu dan larutan sukrosa ke dalam tabung dua kemudian setelah itu
menambahkan larutan HCl 3 M dan memanaskannya di dalam penangas air selama lalu menambahkan larutan Na2CO3
5 % dan larutannya menjadi bening setelah itu menambahkan larutan bededict
warnanya menjadi biru dan setelah itu memanaskannya kembali dan warnanya tidak berubah tetap berwarna biru
pada tabung satu sedangkan pada tabung
dua warnanya menjadi merah bata.
Pada uji Benedict larutan tembaga
alkalis akan direduksi oleh gula yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas
dengan membentuk kuproksida yang berwarna. Gula pereduksi beraksi dengan
pereaksi menghasilkan endapan merah bata (Cu2O). Pada gula pereduksi
terdapat gugus aldehid dan OH laktol. OH laktol adalah OH yang terikat pada
atom C pertama yang menentukan karbohidrat sebagai gula pereduksi atau bukan.
Sekalipun aldosa atau ketosa berada dalam bentuk sikliknya, namun bentuk ini
berada dalam kesetimbangannya dengan sejumlah kecil aldehida atau keton rantai
terbuka, sehingga gugus aldehida atau keton ini dapat mereduksi berbagai macam
reduktor. Dari hasil yang diperloleh maka dapat dikatakan bahwa amilum bukan
merupakan gula pereduksi sedangkan
sukrosa memberikan hasil positif yang seharusnya juga negative hal ini dikarenakan sukrosa tersusun oleh
glukosa dan fruktosa, namun atom karbon anomerik keduanya saling terikat,
sehingga pada setiap unit monosakarida tidak lagi terdapat gugus aldehida atau
keton yang dapat bermutarotasi menjadi rantai terbuka, hal ini menyebabkan
sukrosa seharusnya tidak bereaksi positif (Anonim, 2010)
3.
barfoed
Prinsip
pengujiannya yakni berdasarkan reduksi
Cu2+ menjadi Cu+. Reagen Barfoed mengandung senyawa
tembaga asetat. Pada perlakuan yang pertama yakni mengediakan 2 tabung reaksi
yang bersih kemudian memasukkan larutan amilum 0,1 % ke dalam tabung satu dan
larutan sukrosa ke dalam tabung dua kemudian setelah itu menambahkan larutan
HCl 3 M dan memanaskannya di dalam penangas air selama ½ jam lalu menambahkan larutan Na2CO3
5 % dan larutannya menjadi bening setelah itu menambahkan larutan barfoed warnanya berubah dari bening menjadi biru untuk kedua tabung
Pada percobaan uji Barfoed,
karbohidrat direduksi pada suasana asam. Dalam asam, polisakarida atau
disakarida akan terhidrolisis parsial menjadi sebagian kecil monomernya. Hal
inilah yang menjadi dasar untuk membedakan antara monosakarida,
oligosakarida/disakarida, dan polisakarida. Monomer gula dalam hal ini bereaksi
dengan fosfomolibdat membentuk senyawa berwarna biru. Dibanding dengan
monosakarida, polisakarida yang terhidrolisis oleh asam mempunyai kadar
monosakarida yang lebih kecil, sehingga intensitas warna biru yang dihasilkan
lebih kecil dibandingkan dengan larutan monosakarida. Disakarida juga akan
memberikan hasil positif pada larutan memberikan warna biru dan bagian bawah
terdapat endapan kemerahan bila didihkan cukup lama hingga terjadi hidrolisis.
Dari penjelasan ini maka dapat dikatan bahwa hasil yang diperoleh telah sesuai
dengan literature dimana dari hasil pengamatan
dapat terlihat kedua sampel menunjukkan hasil positif terhadap uji
barfoed sehingga dapat dibedakan jenis karbohidratnya dimana amilum merupakan
polisakarida sedangkan sukrosa merupakan oligosarida (Anonim, 2012)
VII.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat
diambil dari percobaan ini yakni ;
1. Hidrolisis
karbohidrat jenis dengan asam yakni menggunakan HCl menghasilkan glukosa
2. Untuk
pengujiannya dengan menggunakan iodine hasilnya positif dimana larutannya
berubah warna dari biru menjadi kuning dan lama-kelamaan menyerupai warna
iodine, untuk pengujian benedict sampel yang bereaksi yakni sukrosa dan yang
negative amilum dan yang terakhir pengujian dengan barfoed kedua sampel
bereaksi positif yang ditandai dengan perubahan warnanya menjadi biru.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2012. Laporan Biokimia Karbohidrat.
http://www.othe.org/ilmu-pengetahuan/kimia/1824/laporan-biokimia-karbohidrat-biochemistry/ ( diakses
2012/12/19)
Anonim.
2010. Hidrolisa Pati.
(diakses
2012/12/18)
Anggi.
2011. Hidrolisa Pati. http://anggie-myblog.blogspot.com/2011/04/hidrolisis-pati.html (diakses
2012/12/19)
Nikku.
2010. Uji Identifikasi Karbohidrat.
(diakses
2012/12/20)
Nizamora.
2012. Uji Identifikasi Karbohidrat.
(diakses 2012/12./17)
Staf Pengajar. 2012. Penuntun Praktikum
Biokimia Dasar. UNTAD Press. Palu
Water Hack Burns 2lb of Fat OVERNIGHT
BalasHapusWell over 160000 men and women are utilizing a easy and SECRET "liquid hack" to drop 2 lbs each and every night while they sleep.
It's scientific and it works with everybody.
Here's how you can do it yourself:
1) Go grab a clear glass and fill it with water half glass
2) Now do this awesome hack
and you'll be 2 lbs thinner in the morning!