PERCOBAAN II
LIPID
I.
Tujuan
Adapun
tujuan dari percobaan ini yaitu :
1. Untuk
menentukan kelarutan dari suatu lemak dan minyak dalam berbagai jenis pelarut.
2. Untuk
menentukan tingkat kejenuhan dari suatu lemak dan minyak
3. Untuk
mengetahui reaksi asam basa pada lemak dan minyak.
4. Untuk
memisahkan gliserol dan asam lemak pada minyak dan lemak.
II.
Dasar Teori
Istilah lipid digunakan untuk suatu
kelompok bahan-bahan yang mempunyai sifat tidak larut dalam air dan larut dalam
pelarut lemak seperti eter, kloroform, alcohol panas dan benzene. Secara kimia
lipid adalah ester asam lemak yang tersebar di alam dalam bentuk nabati maupun
hewani. Beberapa kelompok seperti fosfatida dan sterol ditemukan pada semua sel
hidup bersama dengan protein dan karbohidrat membentyk suatu bagian yang
penting dari suatu kompleks koloid di dalam protoplasma sel hidup. Kompleks
lipid juga ditemukan dalam jumlah yang besar di dalam jaringan otak dan syaraf.
Ini menunjukkan bahwa peranan yang sangat penting dari lipid dalam mahluk hidup.
Lipid yang lain seperti lemak dan minyak, merupakan bentuk utama dari zat yang
disimpan di dalam tubuh hewan. Lipid yang disimpan ini berasal dari lipid yang
dimakan dan dari hasil metabolism
karbohidrat serta protein dan disimpan
sebagai lemak deposit seperti di jaringan bawah kulit, jaringan ikat di
antara otot-otot omentum dan sebagainya dan ini berfungsi sebagai insulator
panas dan persediaan energy (Staf Pengajar Biokimia Dasar, 2012).
Lipid ialah Salah
satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam turnbuhan, hewan atau manusia
dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Untuk memberikan definisi yang
jelas tentang lipid sangat sukar, sebab senyawa yang terrnasuk lipid tidak
mempunyai rumus struktur yang serupa atau mirip. Suatu lipid didefinisikan
sebagai senyawa organic yang terdapat dalam alam serta tidak larut dalam air,
tetapi larut dalam pelarut non-polar seperti suatu hidrokarbon atau dietil
eter. Definisi ini terasa mencakup
banyak macam senyawa. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain
berdasarkan kemiripan sifat fisisnya; tetapi bukan sifat kimia, fungsional dan
struktur mereka, maupun fungsi-fungsi biologis mereka beranekaragam.
Kelas-kelas yang biasa dianggap sebagai lipid yaitu: lemak dan minyak, terpen,
dan steroid (Anonim, 2012)
Lemak dan minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada
golongan lipid , yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut
dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar,misalnya dietil eter
(C2H5OC2H5), Kloroform(CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya, lemak dan
minyak dapat larut dalam pelarut yang disebutkan di atas karena lemak dan
minyak mempunyai polaritas yang sama dengan pelaut tersebut. Bahan-bahan dan
senyawa kimia akan mudah larut dalam pelarut yang sama polaritasnya dengan zat
terlarut . Tetapi polaritas bahan dapat berubah karena adanya proses kimiawi.
Misalnya asam lemak dalam larutan KOH berada dalam keadaan terionisasi dan
menjadi lebih polar dari aslinya sehingga mudah larut serta dapat diekstraksi
dengan air. Ekstraksi asam lemak yang terionisasi ini dapat dinetralkan kembali
dengan menambahkan asam sulfat encer (10 N) sehingga kembali menjadi tidak
terionisasi dan kembali mudah diekstraksi dengan pelarut non-polar (Rismaka,
2009).
Lemak dan minyak merupakan senyawaan trigliserida atau
triasgliserol, yang berarti “triester dari gliserol” . Jadi lemak dan minyak
juga merupakan senyawaan ester . Hasil hidrolisis lemak dan minyak adalah asam
karboksilat dan gliserol . Asam karboksilat ini juga disebut asam lemak yang
mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang. Sifat
kimia dan fungsi biologinya juga berbeda-beda. Walaupun dernikian para ahli
biokimia bersepakat bahwa lemak dan senyawa organik aug mempunyai sifat fisika
seperti lemak, dimasukkan dalam atu kelompok yang disebut lipid. Adapun sifat
fisika yang dirnaksud ialah: (1) tidak larut dalam air, tetapi larut dalam satu
atau lebih dan satu pelarut organik (2) ada hubungan dengan asam-asam lemak
(Irfa, 2011)
Lemak atau lipid merupakan komponen jaringan yang
heterogen dan penggolongannya didasarkan atas kelarutannya dalam pelarut lemak.
Lemak mempuyai sifat tidak larut dalam air. Adapun pelarut lemak., antara lain
adalh eter, khloroform, benzena, karbotetrakhlorida, xilena, alkohol panas dan
aseton panas. Komponen-komponen penyusun lemak dapat difraksionisasi lebih
lanjut dengan menggunakkan perbedaan kelarutan didalam berbagai pelarut
organik. Sebagai contoh fosfolipidmdapat dipisahkan dari sterol dan lemak atas
dasar ketidaklarutan dalam aseton. Lemak diklasifikasikan menjadi lemak
sedehana, lemak majemuk dan senyawa yang dapat digolongkan sebagai
derivat-derivat lemak. Senyawa yang
dapat digolongkan sebagai derivat-derivat lemak adalah dari zat-zat tersebut
diatas dapat dihidrolisis, misalnya menjadi asam-asam lemak, alkohol, gliserol,
steroid, aldehid, keton, vitamin (A,D,E,K) ( Anonim, 2012).
III.
Alat dan Bahan
Adapun
alat dan bahan yang digunakan yaitu ;
A. Uji
kelarutan
1. Alat
Ø Pipet
tetes
Ø Tabung
reaksi
Ø Rak
tabung reaksi
Ø Spatula
2. Bahan
Ø Minyak
kelapa kampung
Ø Minyak
bimoli
Ø Margarine
Ø Larutan
kloroform
Ø Larutan
benzena
Ø Larutan
NaOH 2 M
Ø Larutan
HCl 2 M
B. Reaksi
Asam basa
1. Alat
Ø Plat
tetes
Ø Pipet
tetes
Ø Kertas
indicator
2. Bahan
Ø Minyak
kelapa kampung
Ø Minyak
bomoli
Ø Minyak
kelapa tengik
Ø Aquades
C. Uji
Kejenuhan
1. Alat
Ø Pipet
tetes
Ø Tabung
reaksi
Ø Rak
tabung reaksi
Ø Kertas
label
2. Bahan
Ø Minyak
bimoli
Ø Minyak
kelapa kampong
Ø Minyak
kelapa tengik
Ø Larutan
kloroform
Ø Larutan
iodine
Ø Margarin
D. Pemisahan
Gliserol
1. Alat
Ø Gelas
ukur
Ø Gelas
kimia
Ø Erlenmeyer
Ø Rak
dan tabung reaksi
Ø Corong
Ø Batang
pengaduk
Ø Pipet
tetes
Ø Penangas
listrik
Ø Neraca
digital
Ø Spatula
2. Bahan
Ø Minyak
kelapa kampung
Ø Margarine
Ø Larutan
KOH 10%
Ø Larutan
HCl pekat
Ø Aquades
Ø Es
batu
Ø Etanol
IV.
Prosedur Kerja
Adapun
prosedur kerja pada percobaan ini yaitu :
A. Uji
kelarutan
1. Mengediakan
tiga tabung reaksi kemudian memasukkan masing-masing 1 ml margari pada tabung
satu, minyak kelapa kampong pada tabung dua dan minyak bimoli pada tabung tiga
2. Menambahkan
1 ml larutan klorofom kemudian mengocoknya dengan kuat-kuat.
3. Mengamati
perubahan yang terjadi pada ketiga tabung kemudian memasukkan hasilnya ke dalam
table hasil pengamatan.
4. Mengulangi
langkah 2 dan 3 untuk larutan benzena, air, NaOH 2 M dan larutan HCl 2 M.
B. Reaksi
Asam Basa
1. Memasukkan bahan yang digunakan ke dalam plat tetes
dimana bahannya yaitu minyak kelapa kampong, minyak bimoli dan minyak kelapa
tengik.
2. Membasahi
kertas indicator dengan aquades kemudian memasukkannya ke dalam plat tetes yang
berisi sampel bahan.
3. Mengamati
perubahan kertas indicator selama beberapa menit sambil menggoyang-goyang
setelah itu memasukkan data yang diperoleh ke dalam table hasil pengamatan.
C. Uji
Kejenuhan
1. Mengediakan
tiga tabung reaksi kemudian memasukkan minyak kelapa kampung ke dalam tabung reaksi satu, minyak bimoli ke dalam tabung dua dan
margarine ke dalam tabung tiga.
2. Menambahkan
1 ml larutan kloroform dan larutan iodine sebanyak 5 tetes, kemudian mengamati
perubahan yang terjadi.
3. Memasukkan
hasil yang diperoleh ke dalam table hasil pengamatan.
D. Pemisahan
Gliserol
1. Memasukkan
12,5 gram minyak kelapa kampong ke dalam gelas kimia kemudian menambahkan 37,5
ml larutan KOH 10 % setelah itu memanaskannya di atas penangas listrik sambil
terus mengaduknya.
2. Menguji
larutan dari no 1 dengan aquades kemudian mengasamkannya dengan menggunakan HCl
pekat setelah itu mendinginkannya.
3. Padatan
yang terbentuk dari larutan kemudian dihancurkan lalu menambahkan larutan KOH
10 % kemudian memanaskannya setelah itu mengujinya dengan larutan benedict.
4. Larutan
yang terbentuk dari poin 3 kemudian menambahkan larutan Na2CO3
0,1 N setelah itu mengujinya kembali dengan larutan benedict dan mengamati
perubahan yang terjadi.
5. Menyaring
larutan dari poin 4 kemudian mendinginkannya setelah itu menimbang endapan yang
terbentuk.
6. Memasukkan
hasil yang diperoleh ke dalam table hasil pengamatan
7. Mengulangi
langkah 1-6 untuk margarin
.
V.
Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan yang di
peroleh yaitu :
A. Uji
kelarutan
1.
2.
3.
4.
5.
|
Perlakuan
Untuk
pelarut kloroform
#
margarin + kloroform
#
minyak kampung + kloroform
#
minyak bimoli + kloroform
Untuk
pelarut benzena
#
margarin + benzena
#
minyak kampung + benzena
#
minyak bimoli + benzena
Untuk
pelarut air
#
margarin + H2O
#
minyak kampung + H2O
#
minyak bimoli + H2O
Untuk
pelarut HCl 2 M
#
margarin + HCl 2 M
#
minyak kampung + HCl 2 M
#
minyak bimoli + HCl 2 M
Untuk
pelarut NaOH 2 M
#
margarin + NaOH 2 M
#
minyak kampung + NaOH 2 M
#
minyak bimoli + NaOH 2 M
|
Hasil
#
menyatu dan larutan berwarna kuning
#
menyatu dan larutan berwarna keruh
# menyatu dan larutannya berwarna bening
#
menyatu dan larutan berwarna kuning
#
menyatu dan larutan berwarna keruh
# menyatu dan larutannya berwarna bening
#
larutan memisah
#
larutan memisah
#
larutan memisah
#
larutan memisah
#
larutan memisah
#
larutan memisah
#
larutan memisah
#
larutan memisah
#
larutan memisah
|
B. Reaksi
Asam Basa
1.
2.
3
|
Perlakuan
Minyak
kelapa kampung + kertas indicator
Minyak
bimoli + kertas indicator
Minyak
tengik + kertas indikator
|
pH
7
8
7
|
C. Uji
Kejenuhan
1.
2.
3.
4.
|
Perlakuan
Minyak
kelapa kampung
#
minyak kelapa + kloroform
#
minyak kelapa + kloroform + iodin 5 tetes
Minyak
bimoli
#
minyak bimoli + kloroform
#
minyak bimoli + kloroform + iodin 5 tetes
Minyak
kelapa tengik
#
minyak kelapa tengik + kloroform
#
minyak kelapa tengik + kloroform + iodin 5 tetes
Margarin
#
minyak kelapa tengik + kloroform
#
minyak kelapa tengik + kloroform + iodin 5 tetes
|
Hasil
#
larut dan berwarna kuning
#
larutan berwarna ungu muda
#
larut
#
larutan berwarna kuning
#
larut
#
larutan berwarna kuning
#
larut
#
larutan berwarna kuning
|
D. Pemisahan
Gliserol
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
1
2.
3
4.
5
6.
7.
8.
9
10
|
Perlakuan
Minyak
kelapa kampung
12,5
gram minyak kelapa kampung + 37,5 ml KOH 10 % + dipanaskan + diaduk
Larutan
no 1 diuji dengan aquades
Larutan
no 1 + HCl pekat
No
3 + didinginkan
Padatan
dihancurkan + etanol + dipanaskan
Larutan
no 5 + benedict
Larutan
no 5 + Na2CO3 0,1 N + benedict
Larutan
no 5 disaring
Larutan
no 8 didinginkan
Margarin
12,5
gram margarin + 37,5 ml KOH 10 % + dipanaskan + diaduk
Larutan
no 1 diuji dengan aquades
Larutan
no 1 + HCl pekat
No
3 + didinginkan
Padatan
dihancurkan + etanol + dipanaskan
Larutan
no 5 + benedict
Larutan
no 5 + Na2CO3 0,1 N + benedict
Larutan
no 5 disaring
No
8 + didinginkan
Endapan
ditimbang
|
Hasil
# larutan terpisah
menjadi dua lapisan, lemak di atas di bawah gliserol dan air
#
terdapat busa putih
#
larut
#
terbentuk gas
#
asam lemak terpisah
#
terbentuk padatan asam lemak berwarna putih
#
padatan melarut
#
berwarna biru
#
berwarna biru
# terpisah filtrate
& residuendapan kuning
# terbentuk endapan
kuning
# larutan terpisah
menjadi dua lapisan, lemak di atas di bawah gliserol dan air
#
terdapat busa putih
#
larut
#
terbentuk gas
#
asam lemak terpisah
#
terbentuk padatan asam lemak berwarna putih
#
padatan melarut
#
berwarna biru
#
berwarna biru
# terpisah filtrate
& residu
# terbentuk endapan
kuning
# 14,25 gram
|
VI.
VII.
Pembahasan
Suatu asam lemak merupakan suatu
rantai hodrokarbon dengan suatu gugusan karboksil terminal, telah
diidentifikasi lebih dari 70 asam lemak yang tersedia di alam. Walaupun asam
lemak berantai pendek, contohnya, asam lemak berantai empat-atau enam- adalah
lazim ditemukan, namun triasilgliserolutama ditemukan pada tumbuh-tumbuhan
memiliki asam lemak dengan jumlah atom karbon genap, dengan panjang 14 hingga
22 karbon. Asam lemak jenuh tidak mengandung ikatan ganda C=C dalam
strukturnya, sementara asam lemak tidak jenuh memiliki satu atau lebih ikatan
ganda, yang kadang-kadang berada dalam konfigurasi geometris cis. Asam lemak
tidak jenuh paling melimpah memiliki satu atau dua ikatan ganda (masing-masing,
asam lemak monoenoat dan dienoat); namun, asam lemak olefinik dengan tiga
(trienoat) dan empat (tetraenoat) ikatan ganda juga ditemukan secara alamiah
(Anonim, 2012).
Tujuan
dilakukannya percobaan ini yaitu Untuk menentukan kelarutan
dari suatu lemak dan minyak dalam berbagai jenis pelarut., untuk menentukan
tingkat kejenuhan dari suatu lemak dan minyak, untuk mengetahui reaksi asam
basa pada lemak dan minyak, untuk memisahkan gliserol dan asam lemak pada
minyak dan lemak serta bahan dasar yang digunakan pada percobaan ini yaitu
minyak kelapa kampung, minyak kelapa tengik dan margarin dan langkah-langkah
pada percobaan ini yaitu :
A. Uji
kelarutan
Pada percobaan
pertama yaitu uji kelarutan dimana langkah pertama yang dilakukan yaitu
mengediakan tiga tabung reaksi kemudian memasukkan masing-masing 1 ml sampel minyak kelapa kampong ke dalam tabung satu,
minyak bomoli ke dalam tabung dua dan margarine ke dalam tabung tiga kemudian
menambahkan larutan kloroform sebanyak 1 ml kemudian setelah itu mengocoknya
dengan kuat-kuat lalu mengamati perubahan yang terjadi diamana pada tabung satu
larutannya menyatu dan berwarna bening, pada tabung dua larutannya menyatu dan berwarna
keruh dan terakhir pada tabung tiga larutannya menyatu dan berwarna bening.
Langkah berikutnya yaitu untuk pelarut benzene, air, NaOH 2 M dan HCl 2 M. Pada
penambahan benzene hasilnya sama dengan penambahan kloroform akan tetapi pada
penambahan air, NaOH 2 M dan HCl 2 M larutannya memisah. Menurut Lehninger
(1982), lipid merupakan sekumpulan senyawa biomolekul yang dapat larut dalam
pelarut-pelarut organik nonpolar seperti kloroform, eter, benzene, aseton, dan
petroleum eter. Jadi, hasil percobaan ini membuktikan bahwa lipid larut dalam
kloroform dan benzena karena kloroform dan benzena merupakan pelarut non polar
sedangkan air, NaOH 2 M dan HCl 2 M tidak karena merupakan pelarut polar serta hal ini berkaitan dengan struktur
lemak yang terdiri dari bagian kepala dan ekor. Pada bagian kepala lemak
memiliki sifat non polar (suka air) sedangkan pada bagian ekor bersifat polar
(benci air) (Rismaka, 2009)
Makin panjang ekor, makin benci molekul lipid
tersebut terhadap molekul air. Akibatnya, kelarutan rendah dalam air. Makin
pendek ekor, makin suka molekul lipid tersebut terhadap molekul air. Akibatnya
kelarutannya dalam air akan semakin besar.
Bila molekul asam
lemak / lipid ada di dalam molekul air ( H2O ) maka ujung polar yang suka air akan mendekat dengan
molekul air sedangkan ujung nonpolar yang benci air akan menjauh dari air. Jika
satu molekul asam lemak di masukan ke dalam air murni maka molekul asam lemak
tersebut akan mengambil posisi
sesuai dengan sifatnya terhadap air tersebut dan nilai
kelarutan juga mempengaruhi warna hasil akhir larutan yaitu semakin tinggi
nilai kelarutannya maka semakin jernih atau bening warna larutannya (Irfa,
2011).
B.
Uji Asam Basa
Pada uji keasaman dan kebasahan lipid pada
percobaan ini yaitu ingin mengetahui sifat keasaman dan kebasaan pada minyak
kelapa kampung, minyak tengik dan minyak bimoli. Langkah pertama yang di
lakukan yaitu memasukkan sampel minyak kelapa kampong, minyak tengik dan minyak
bimoli ke dalam plat tetes kemudian mencelupkan kertas indicator ke dalam plat
tersebut kemudian melihat dan mengukur perubahan yang terjadi. Pada percobaan ini menunjukkan pH pada minyak kelapa
kampong,minyak tengik,dan minyak bimoli berturut turut adalah 7,7,8. Hal ini menunjukkan pada minyak kelapa tengik dan
minyak kelapa kampoung bersifat netral dan minyak bomoli bersifat basa. Hal ini
berbeda dengan literature yang ada diamana dikatakan bahwa seharusnya minyak
tengik bersifat lebih asam dibandingkan dengan kedua sampel karena telah mengalami hidrolisis dan oksidasi yang mengahasilkan aldehid,
keton,dan asam lemak bebas. Hal ini
dikarenakan kesalahan pada praktikan pada saat melakukan pengukuran pH-nya
adapun minyak bomoli bersifat basa dikarenakan telah mengalami proses
hidrolisis sehingga sifatnya lebih basa ( Alipanca, 2012).
C. Uji
Kejenuhan
Pada Uji sifat kejenuhan asam lemak ini praktikan ingin menguji apakah
tergolonga dalam asam lemak jenuh atau asam lemak tidak jenuh.Untuk mengetahui
kejenuhan asam lemak dengan mereaksikan dengan larutan iod.Pada minyak
kelapa,minyak sayur,dan minyak jelantah iod yang dibutuhkan cukup banyak.Hal
ini karena minyak kelapa,minyak sayur dan jelantah mempunyai ikatan rangkap
yang banyak sehingga molekul iod yang dibutuhkan banyak untuk dapat bereaksi adisi
dengan minyak sehingga dapat disimpulkan bahwa minyak kelapa,minyak sayur dan
jelantah merupakam asam lemak tidak jenuh.
Sedangkan
untuk margarin tidak membutuhkan molekul iodium yang banyak karena tidak ada
ikatan rangkap sehingga di kelompokkan dalam golongan asam lemak jenuh.Semakin
banyak ikatan rangkap pada lemak semakin banyak pula iod yang dibutuhkan untuk mengadisi ikatan
rangkap tersebut
(Riyan, 2011)
D. Pemisahan
Gliserol
Pada
percobaan ini digunakan dua sampel yakni sampel minyak kelapa kampong dengan margarine.
Pada langkah pertama yang dilakukan yaitu memasukkan 12,5 gram minyak kelapa
kampong ke dalam gelas kimia kemudian menambahkan larutan KOH 10 % sebanyak
37,5 ml kemudian memanaskannya sambil terus diaduk. Tujuan pemanasan yaitu
mempercepat reaksi sedangkan pengadukan yaitu
untuk memisahkan larutan tersebut adapun hasil yang diperoleh
yaitu terbentuk dua lapisan dimana lapisan yang pertama lapisan lemak sedangkan
lapisan yang ke dua gliserol dan air serta terdapat busa putih yang yang
merupakan sabun yang berasal dari KOH yang bereaksi dengan minyak. Pada
perlakuan yang selanjutnya yaitu mengambil 1 ml larutan tersebut kemudian
mengujinya dengan aquades dan HCl pekat. Pada pengujian dengan aquades larutannya larut setelah itu sedangkan pada
penambahan HCl pekat asam lemak memisah dan terbentuk gas setelah itu larutan
yang ditambahkan dengan HCl pekat kemudian didinginkan yaitu terbentuk endapan berwarna putih fungsi
penambahan HCl pekat yakni. Langkah selanjutnya yaitu endapan yang terbentuk
kemudian dihancurkan dan ditambahkan dengan etanol kemudian dipanaskan dan
hasilnya padatannya melarut setelah itu larutan yang terbentuk kemudian diuji
dengan larutan benedict dan diperoleh hasil larutannya berwarna biru dan diuji
lagi dengan larutan natrium karbonat ditambah benedict larutannya juga berwarna
biru setelah itu disaring dan diperoleh filtrate dan residu kemudian
didinginkan dan terbentuk endapan fungsi dari larutan natrium bikarbonat yaitu
bertindak sebagai pengemulsi dan fungsi dari larutan benedict yakni untuk
melihat adanya gugus-gugus karbonil bebas (karbohidrat) uji positifnya yaitu
bila terbentuk warna orange, hijau dan merah . dari hasil yang diperoleh maka
dapat dikatakan sampel yang digunakan tidak mengandung karbohidrat dan hal ini
berbeda dengan literature yang ada dimana dikatakan pada gliserol sebenarnya
mengandung karbohidrat meskipun hanya sedikit hal ini mungkin dikarenakan
kesalahan dalam praktikum (Anonim, 2012)
Pada perlakuan yang kedua yakni menggunakan
sampel mentega perlakuannya sama dengan perlakuan di atas hanya saja pada
mentega dilakukan penimbanagan dan diperoleh berat endapannya yaitu 14,25 gram
VIII.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil
berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan yakni :
1. Kelarutan
dari suatu asam lemak dan minyak tergantung pada sifat senyawanya dimana akan
larut pada senyawa polar seperti benzene dan kloroform dan tidak larut pada senyawa
non polar seperti air, HCl dan NaOH.
2. Tingkat
kejenuhan dari suatu asam lemak dan minyak dilihat dari ikatan rangkapnya
dimana lemak jenuh tidak memiliki ikatan rangkap dua contonhya minyak kelapa
kampung sedangkan lemak tak jenuh
memiliki ikatan rangkap seperti mentega
3. Untuk
reaksi asam basa pada lemak dan minyak dapat diketahui dengan menggunakan
kertas indicator dimana yang bersifat basa yakni minyak bomoli dan yang
bersifat asam minyak tengik dan minyak kelapa kampung
4. Untuk
pemisahan gliserol dari minyak dan lemak diperoleh hasil untuk lemak 14,25 gram
sedangkan minyak tidak ada. Dan pada pemisahan ini diperoleh hasil gliserol
terpisah dengan asam lemak menggunakan larutan KOH dan terbentuk gliserol dan
sabun.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.
2012. Uji Asam Lemak Laporan Praktikum. http://inihariapa.blogspot.com/2012/10/uji-asam-lemak-laporan-praktikum.html
(diakses 2012/12/17)
Alipanca.
2012. Uji Kualitatif Lipid. http://alipanca5.blogspot.com/2012/07/uji-kualitattif-lipid_13.html ( diakses 2012/12/16)
Irfa.
2011. Laporan Uji Asam Lemak. http://ir-fa.blogspot.com/2011/12/laporan-uji-asam-lemak.html
( diakses 2012/12/16)
(diakses 2012/12/15)
Riyan.
2011. Uji Identifikasi Lipid. http://riyanpharmacy.blogspot.com/2011/12/uji-identifikasi-lipid.html
( diakses 2012/12/17)
Staf
pengajar. 2012. Penuntun Praktikum
Biokimia Dasar. UNTAD Press. Palu
Easy "water hack" burns 2 lbs OVERNIGHT
BalasHapusMore than 160,000 women and men are utilizing a easy and SECRET "water hack" to drop 2 lbs every night in their sleep.
It's easy and it works on everybody.
Just follow these easy step:
1) Hold a clear glass and fill it with water half full
2) And then follow this weight loss hack
you'll be 2 lbs skinnier when you wake up!