Sabtu, 23 Juni 2012

MAKALAH Kenakalan Remaja

 BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
              Meningkatnya tingkat kriminal di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, tetapi banyak juga dari kalangan para remaja. Tindakan kenakalan remaja sangat beranekaragam dan bervariasi dan lebih terbatas jika dibandingkan tindakan kriminal orang dewasa. Juga motivasi para remaja sering lebih sederhana dan mudah dipahami misalnya : pencurian yang dilakukan oleh seorang remaja, hanya untuk memberikan hadiah kepada mereka yang disukainya dengan maksud untuk membuat kesan impresif yang baik atau mengagumkan.
            Dalam hal ini kenakalan remaja termaksud dalam penyimpangan social . dalam penyimpangan social terdapat beberapa pandangan beberapa ahli diantaranya robert  m. z. lawang, suatu kelompok social masyarakat mnempunyai kaida yang dianggap normal dan nilai dan norma social dimasyarakat setempat, berarti dia melakukan penyimpangan social. Sedangkan menurut Hendropuspito dala bukunya yang berjudul sociology sistematik (1989), orang atau kelompok yang melakukan penyimpangan social tidak berarti mereka melepaskan diri dari segala pola social budaya. Dan hanya melawan pola kelakuan tertentu yang hidup dalam masyaraknya. Disebut melawan kerena dalam lingkungan masyarakat  itu dia menggunakan kaidah lain yang diambil dari lingkungan masyarakat lainnya.
2. TUJUAN
                 Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu agar kita dapat mempelajari dan menanggapi berbagai permasalahan dalam penyimpangan social khususnya kenakalan remaja sehingga kita dapat menentukan sikap untuk menanggulanginya.



3. PERMASALAHAN
                   Adapun permasalahan yang akan diungkapkan dalam penulisan karya ilmiah  ini yaitu
1.    Pengertian dari kenakalan remaja
2.    Ciri-ciri dan jenis-jenis dari  kenakalan remaja
3.    Dampak negative dan penanggulangan dari kenakalan remaja
4.    Factor-faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja
             






                                                      










BAB II
PEMBAHASAN


A.     Pengertian Kenakalan Remaja
         Kita tahu bahwa remaja sangat banyak dan sering membuat onar di jalanan. Remaja tidak memikirkan sebab dab akibat yang dilakukannya  mereka hanya tahu senang-senang. Hal tersebut sering disebut kenakalan remaja dan apakah kenakalan remaja itu. Kenakalan remaja adalah perilaku-perilaku yang dilakukan remaja di luar dengan tujuan untuk bersenang-senang bersama teman-temannya.
          Kenakalan remaja ialah sikap dan prilaku yang menyimpang dari aturan, peraturan sosial, adat, hukum dan agama. Oleh karena itu setiap tindakan remaja yang dianggap salah atau tidak pada tempatnya dapat dikatakan /dikualifikasikan sebagai kenakalan. Kenakalan remaja juga dapat dikelompokkan ke dalam penyimpangan social dimana tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok social tidak sesuai atau melawan kaidah-kaidah yang berlaku dalam masyarakat, dimana kaidah yang dimaksud dapat berwujud nilai dan norma yang mengatur perbuatan mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak dapat dilakukan. Remaja dalam melakukan pergaulan memang terkadang terlampau batas. Para pakar sosiologi pun melakukan analisis terhadap gejalah ini hingga melahirkan beberapa teori seperti teori Edwin h. Sutherland yang mengajukan teori pergaulan berbeda. Menurutnya individu mempelajari berbagai perilaku penyimpangan dari pergaulannya sehari-hari dengan sekelompok orang yang telah menyimpang. Dalam hal ini terjadi proses alih budaya dari sekelompok orang yang menyimpang kepada individu tersebut. Penerimaan individu terhadap budaya baru ternyata berlawanan kaidah social yang dipatuhi masyarakat. Oleh karena itu, dia disebut penyimpangan.
          Sedangkan menurut Edwin M. lemert dengan teori plabelan. Menurutnya seorang pelaku penyimpang dicap negative oleh masyarakat, semula dia hanya melakukan pengimpangan primer, kemudian dicap oleh masyarakat sesuai dengan pengimpangan yang dilakukannya. Sebagai tanggapan terhadap label ini, sipelaku mengidentifikasi dirinya sebagai penyimpang dan mengulangi kembali perlakuan itu. Pengimpangan berikutnya disebut penyimpangan sekunder. Contohnya seorang siswa lupa tidak mengerjakan prnya yang harus dikumpul hari ini. Karena ingin menghindar dari hukuman guru, siswa tersebut diam-diam meninggalkan sekolah dia membolos dan keesokan harinya, teman-teman yang mengetahui hal itu mengejeknya, kesalahan yang diungkit-ungkit sehingga dia dicap sebagai pembolos. Label ini melekat pada dirinya dan seolah menjadi identitas pribadi. Sebagai reaksi dari pelabelan tersebut, siswa yang baru sekali membolos itu tertantang untuk membuktikan bahwa dia pembolos propesional. Sehingga, pada kesempatan lain ia kkembali membolos.

B.     Jenis-Jenis Kenakalan Remaja
Adapun jenis-jenis kenakalan remaja adalah sering keluar malam. Remaja sering menghabiskan waktunya di malam hari bersama teman-temannya mereka juga sering balapan liar di jalanan dan ugal-ugallan di jalanan. Akhirnya mereka ingin bersenang-senang dan tidak mau memikirkan pelajaran dan masa depannya. Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh remaja diantaranya :
•    Lari dari rumah
•    Mencuri / pencurian
•    Penipuan
•    Bertindak kejam
•    Melakukan perbuatan seksual
•    Bersifat agresif
•    Bersifat pengangguran
C.     Ciri-ciri Kenakalan Remaja
Ciri-ciri kenakalan remaja adalah tidak mau belajar  karena yang mereka fikirkan hanyalah bersenang-senang dan berperta pora. Tidak mau di nasehati mereka akan marah dan memaki-maki, mereka merasa kita hanya mengganggu mereka.

D.    Dampat Negatif Kenakalan Remaja
Dampak negatif kenakalan remaja adalah bodoh mereka menjadi, bodoh karena mereka tidak mau belajar, tidak pernah belajar dan tidak mau memikirkan pelajaran, tidak dapat mengatur waktu dengan baik. Remaja tidak pernah mempergunakan waktunya dengan baik. Karena waktunya habis terbuang  untuk bermain-main dan bersenang-senang tidak pernah memikirkan pelajaran sekolah. Dan juga dapat merusak positif dan tidak pernah melakukan ibadah akibatnya remaja menjadi nakal dan melakukan perbuatan  yang tidak baik.

E.     Penanggulangan Kenakalan Remaja
Adapun penanggulangan kenakalan remaja adalah membuat peraturan, kalau keluar malam sampai jam 22.00 Wib akan ditangkap. Apabila  remaja masih berkeliaran atau nongkrong pada jam 22.00 Wib ke atas ditangkap dan diberi sangsi.
Orang tua harus mengawasi anaknya. Orang tua harus melarang anaknya keluar malam sampai larut malam. Orang tua harus mengawasi anaknya dan juga menasehati anaknya. Memberikan siraman rohani dan juga mengadakan pengajian. Adapun cara untuk menyikapi anak-anak remaja yang melakuakan penyimpangan baik itu penyimpangan positif maupun penyiampangan negative.
           Ketika menghadapi penyimpangan positif, sebaiknya kita menggunakan pemikiran bahwa semestinya orang berpacu merai prestasi terbaik. Manusia terbaik ialah manusia yang banyak menyumbangkan banyak mamfaat bagi orang lain. Sedangkan saat menghadapi perilaku penyimpangan negative, sebaik kita berpijak pada pemikiran durkeim yang menyatakan bahwa kejahatan yang meresahkan masyarakat  sebenarnya diperlukan oleh masyarakat agar  masyarakat dapat mengembangkan moralitas dan hokum secara normal. Dalam hal ini, kita dituntut untuk melihat sisi positif dari tindakan tersebut.
F. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Kenakalan Remaja
    Faktor Dari Dalam Rumah
Masa remaja identik dengan keceriaan, kebingungan, persahabatan, pengenalan diri dan sebagainya. Tidak jarang bila remaja mudah sekali tersinggung. Karena egosentrisnya, sehingga tak heran bila tawuran marak dimana-mana gampang sekali untuk perang adu mulut dengan siapa saja termasuk dengan orang tua dan guru.
Khususnya remaja yang labil tidak tahan terhadap permasalahan yang menimpa dirinya, apalagi permasalahan yang timbul /berawal dari kondisi rumah /keluarga.
Beberapa penyebabnya :
Kurangnya perhatian dan kontrol dari orang tua
Hal ini tampak jelas sekali pada para ibu yang bekerja dan bapak yang sibuk sepanjang hari, maka anak dipercayakan kepada pembantu sehingga perkembangan untuk identitas seorang anak sama sekali secara seimbang baik sisi jasmani, kejiwaan, akal serta psikologisnya, sebaliknya sama sekali tidak berkembangnya dan tentunya dia akan berusaha memaksakan kehendaknya kepada orang-orang yang ada di lingkungan sekitarnya untuk mendapatkan pengalaman-pengalaman dari luar apalagi kalau lingkungan yang mendukungnya tersebut berada pada lingkungan yang tidak baik sehingga timbul permasalahan
Kurangnya pendidikan agama (moral)
Faktor ini yang bisa mempengaruhi prilaku remaja anak. Remaja akan memiliki filter dan berpikir yang matang, sehingga dia akan lebih hati-hati dalam menjalani hidupnya, apabila dalam hidupnya penanaman moral (agama) tetap terus ditanamkan
Kurangnya komunikasi yang lancar antar keluarga
Kembali pada sosok orang tua, orang tua yang bagus harus ada komunikasi kepada anak bagaimana kehidupan / karakteristik putra-putranya supaya tidak terjerumus ke hal-hal yang tidak baik khususnya tentang kenakalan remaja yang timbul di lingkungan luar, rumah dan sekolah
Kurangnya pemenuhan kebutuhan anak / remaja
Pemenuhan kebutuhan pribadi anak penting dan mendesak agar kepribadiannya tumbuh secara seimbang dan sisi jasmani, kejiwaan, akal dan rohaninya.
    Faktor dari Sekolah
Bergaul dengan teman yang memiliki moral yang keras yang terfokus melakukan hal-hal yang negatif. Hal ini bisa terjadi karena rayuan dan bujukan teman sendiri untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan atau timbulnya sikap solidaritas yang tinggi atau ada keinginan ikut serta dalam melakukan sesuatu seperti terjerumus dalam tindakan-tindakan kriminal atau obat-obatan terlarang. Hal ini sangat cenderung terjadi di kalangan remaja masa kini, masa remaja identik dengan keceriaan, kebingungan, persahabatan, pengenalan diri dan sebagainya. Sebenarnya remaja sendiri merasa tidak nyaman dengan kondisinya yang berada “di tengah-tengah” tidak jelas akan “Statusnya” tidak bisa dikatakan sebagai anak-anak tetapi juga belum bisa dikatakan dengan orang biasa.
     Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan hal yang sangat mempengaruhi dalam perkembangan para remaja, terutama sekali dalam pergaulannya. Kenakalan remaja dapat disebabkan oleh :
Remaja tersebut salah dalam bergaul
Pergaulan sangat menentukan kepribadian seorang remaja, karena baik buruknya prilaku remaja tergantung dari pandai atau tidaknya remaja tersebut dalam bergaul terutama sekali pergaulan dalam lingkungannya. Apabila seorang remaja salah dalam bergaul, otomatis prilaku remaja tersebut akan menyimpang dari norma-norma atau aturan-aturan yang telah ditentukan, misalnya selalu melakukan hura-hura atau keonaran.
    Sikap Solidaritas yang tinggi
Sikap solidaritas yang tinggi antar remaja dapat menyebabkan pula kenakalan remaja. Misalnya si A orangnya baik, dia mempunyai teman namanya si B orangnya pembohong, pemabok dan suka mencuri, karena si A dan si B menjalin persahabatannya dari kecil, sehingga si A rela melakukan apa yang diperintahkan oleh si B, misalnya si A disuruh minum-minuman keras oleh si B, padahal si A tahu kalau perbuatan itu yang dilarang oleh agama bahkan diharamkan oleh hal yang tidak baik lagi atau dilarang agama seperti melakukan perbuatan seksual.







                                                                             BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
            Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan karya ilmia ini yaitu dalam study kasus ini yaitu kenakalan remaja dimana anak remaja melakukan penyimpangan social dan lari dari berbagai permasalahan disekelilingnya. Dalam hal ini dapat terlihat seperti lari dari rumah, tawuran dan lain-lain. Serta berbagai factor yang mempengaruhinya seperti lingkungan, dirumah, dan di masyarakat dan juga dampak negative yang dapat ditimbulkannya dan juga pengelesaian dari kasus kenakalan remaja.

B.    SARAN
           Adapun saran yang dapat diberikan yaitu agar pelaku penyimpangan mengadari perbuatannya dan kembali menyesuaikan diri dapat dilakukan pengendalian social seperti cemohan/ejekan, pendidikan, teguran, kekerasan fisik, agama dan terakhir hukum.
          
             















DAFTAR PUSTAKA
 
Drs. Rohman, arif, MSi, Dkk. 2004. Pengetahuan Sosial  Sosiologi Kelas VII. Klaten: SMK
 Andrian, Charles f. 1992. Kehidupan Politik dan perubahan social. Yogyakarta: tiara wacana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar